Tujuan :
·
Menggunakan
drei
·
Membuat
lampu belajar sendiri
Alat dan
Bahan
1.
Drei
plus
2.
Gunting/Cutter
3.
Lampu
4.
Kabel
1,5 m
5.
Steker
6.
Fitting
lampu
7.
Papan
kayu
8.
Paralon
½ dim
9.
Clam
paralon
10.
Cat
kayu
11.
Isolasi
Langkah –
langkah :
1. Siapakan alat dan bahan seperti
diatas.
2. Masukan kabel ke dalam praralon.
3. Kupaslah kedua kabel sampai
terlihat kawat tembaganya dengan panjang kita kira 1,5 cm, hati-hati jangan
sampai kawat tembaganya terputus.
4. Buka skrup sterker menggunakan
drei, sehingga menjadi dua bagian.
5. Lilitkan kedua kabel yang telah
dikupas ke konektor yang berada di dalam steker lalu kencangkan skrupnya.
6. Pasang kembali kedua belah steker
dan jangan lupa untuk memasang kambali skrup.
7. Buka fitting lampu menjadi dua
dengan cara memutar kekiri.
8. Kendorkan konektor fitting yang
berupa skrup dengan drei.
9. Kemudian lilitkan ujung kabel
yang lain yang telah terkelupas ke konektor fitting.
10. Kencangkan kembali konektor
fitting patikan kabel terpasang dengan rapi, agar tidak terjadi konseleting listrik.
11. Selajutnya tancapkan paralon ke
papan kayu dengan menggunakan clam paralon.Agar lebih kencang paralon dapat
diisolasi dengan papan kayu.
12. Kemudian pasang lampu kefitting
dengan cara memutar ke kanan.
13. Agar lebih menarik kita dapat
mengecatnya dengan cat kayu.
Kesimpulan :
Dengan ini kita bisa mengetahui
cara menggunakan drei. Kita juga bisa membuat lampu belajar sendiri dengan
menggunakan barang – barang yang tidak digunakan lagi. Sehingga kita bisa
membuat lampu belajar sendiri tanpa meminta uang orang tua.
Assalammualaikum Warokhmatullahi
Wabarakhatu
Yang
terhormat Kepala Sekolah dan Komite SMP N 2 Muntilan. Yang saya hormati
Muspika Kecamatan Muntilan. Yang saya hormati Bapak /Ibu Guru . Serta para tamu
undangan yang saya hormati pula.
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang sampai saat ini kita masih mendapatkan curahan
rahmat, nikmat, taufik, serta hidayah-Nya. Sehingga kita dapat berkumpul dalam
suasana yang bahagia ini.
Hadirin yang kami hormatir
Saya sebagai wakil kelas IX, mengucapkan
terimakasih atas segala yang Bapak dan Ibu Guru berikan kepada kami. Mulai dari
ilmu yang sangat berguna bagi kami. Serta kasih sayang yang Bapak /Ibu Guru berikan selama kami bersekolah di
sini. Selama tiga tahun kami bersekolah di sini kami sering membuat Bapak serta
Ibu Guru marah dan kecewa, semoga Bapak/Ibu Guru bersedia memaafkan kami. Kami
tidak bisa membalas jasa yang Bapak/Ibu Guru berikan, kami hanya bisa berdoa
semoga amal dan ibadah Bapak/Ibu Guru dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Serta
Bapak/Ibu Guru diberi kesehatan dan ketentraman.
Hadirin yang kami muliakan
Sebentar lagi kami, kelas IX, akan meninggalkan sekolah ini untuk
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Untuk itu kami mohon do’a restu, agar
kami dapat melanjutkan sekolah dengan lancar. Dan untuk sekolah ini kami doakan
agar sekolah ini dapat menjadi sekolah yang lebih baik lagi.
Hadirin yang kami hormati
Hanya ini yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kurang lebihnya mohon
dimaafkan. Terimakasih
Walaikumsallam Warokhmatullahi Wabarakhatu
1.
Huruf Abjad
Huruf abjad yang
digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf yaitu ;
a, b, c, d, e, f, g,
h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z,
2.
Huruf Vokal
Huruf vocal adalah
huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia yang terdiri atas a, I,
u, e, o
3.
Huruf Konsonan
Huruf konsonan terdiri dari : b, c,
f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t,
v, w, x, y, z,
4.
Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf
konsonan kh, ng, ny, dan sy, . Contoh
pemakaian gabungan huruf konsonan yaitu pada kata :
·
Khusus
·
Senang
·
Nyata
·
Syarat
5.
Huruf Diftong
Di dalam bahasa
Indonesia terdapat huruf diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Contoh :
·
Ain
·
Malaikat
·
Amboi
·
Harimau
·
Saudara
JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi keamanan internet Donny
B.U. mengkritik sikap pemerintah yang mendukung Project Loon sebagai
akses telekomunikasi di daerah terpencil.
Pemilihan itu dianggap tidak adil. Project Loon dari Google mendapat keistimewaan bisa menggunakan frekuensi 900 MHz sedangkan proyek open source OpenBTS tak diizinkan menggunakan frekuensi tersebut.
Project Loon telah resmi akan bekerja sama dengan tiga operator utama Indonesia, yaitu Telkomsel, XL, dan Indosat. Agar dapat berfungsi, balon internet tersebut mesti mendapat izin untuk memanfaatkan frekuensi 900 MHz yang lisensinya berada di tangan ketiga operator tersebut.
Harapannya adalah mereka akan memakai teknologi itu untuk membuka akses komunikasi dan internet cepat di daerah-daerah terpencil.
Namun sebelum terjadi kerja sama itu, menurut Donny, sudah ada solusi bernama Open Base Transceiver Station (OpenBTS) yang ditawarkan ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
OpenBTS ini punya fungsi mirip dengan BTS, tapi bisa dibangun dengan modal lebih murah karena alat pengaturannya berupa software saja. Selain itu, seperti halnya Project Loon, OpenBTS juga membutuhkan kerja sama berupa alokasi frekuensi dari operator telekomunikasi.
"Project Loon Google di Indonesia, yang notabene membutuhkan spektrum frekuensi radio untuk penelitan dan pengembangannya, telah mendapatkan dukungan dari pemerintah
untuk bekerja sama dengan operator telekomunikasi agar dapat menggunakan 900 MHz. Jika memang demikian adanya, maka ICT Watch kembali mengingatkan pemerintah tentang janji ataupun rencana kerja yang tertulis tentang netralitas teknologi," terang Donny dalam keterangan resminya pada KompasTekno, Jumat (30/10/2015).
"Untuk itu, pemerintah haruslah melakukan upaya yang sama agar teknologi alternatif, semisal OpenBTS, diperkenankan pula menggunakan frekuensi 900 MHz untuk penelitian dan pengembangannya," imbuhnya.
Donny, dalam akun Twitter-nya, mengatakan upaya teknologi OpenBTS sebagai penyediaan alternatif telekomunikasi di daerah terisolir terhambat karena dilarang keras menggunakan frekuensi 900 MHz. Bahkan, OpenBTS malah dianggap melanggar regulasi frekuensi.
Dia memberikan catatan bahwa OpenBTS sudah dibuktikan dapat melayani kebutuhan telekomunikasi di Wamena, Papua. Sejumlah pihak, salah satunya Yayasan Air Putih, telah memakainya sebagai alat komunikasi darurat.
Praktisi IT sekaligus pegiat open source Onno W. Purbo bahkan sudah menerbitkan buku hingga mendorong sejumlah perguruan tinggi untuk memiliki laboratorium OpenBTS sebagai alat penelitian.
"Tidak ada equal treatment atas teknologi yang bisa dibangun rakyat versus teknologi yang sedang dibangun korporasi global. Khususnya dalam kemudahan mendapatkan kerja sama frekuensi," pungkasnya mengkritik kerjasama Project Loon itu.
Sumber : www.kompas.com
Senin, 02 November 2015
Pemilihan itu dianggap tidak adil. Project Loon dari Google mendapat keistimewaan bisa menggunakan frekuensi 900 MHz sedangkan proyek open source OpenBTS tak diizinkan menggunakan frekuensi tersebut.
Project Loon telah resmi akan bekerja sama dengan tiga operator utama Indonesia, yaitu Telkomsel, XL, dan Indosat. Agar dapat berfungsi, balon internet tersebut mesti mendapat izin untuk memanfaatkan frekuensi 900 MHz yang lisensinya berada di tangan ketiga operator tersebut.
Harapannya adalah mereka akan memakai teknologi itu untuk membuka akses komunikasi dan internet cepat di daerah-daerah terpencil.
Namun sebelum terjadi kerja sama itu, menurut Donny, sudah ada solusi bernama Open Base Transceiver Station (OpenBTS) yang ditawarkan ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
OpenBTS ini punya fungsi mirip dengan BTS, tapi bisa dibangun dengan modal lebih murah karena alat pengaturannya berupa software saja. Selain itu, seperti halnya Project Loon, OpenBTS juga membutuhkan kerja sama berupa alokasi frekuensi dari operator telekomunikasi.
"Project Loon Google di Indonesia, yang notabene membutuhkan spektrum frekuensi radio untuk penelitan dan pengembangannya, telah mendapatkan dukungan dari pemerintah
untuk bekerja sama dengan operator telekomunikasi agar dapat menggunakan 900 MHz. Jika memang demikian adanya, maka ICT Watch kembali mengingatkan pemerintah tentang janji ataupun rencana kerja yang tertulis tentang netralitas teknologi," terang Donny dalam keterangan resminya pada KompasTekno, Jumat (30/10/2015).
"Untuk itu, pemerintah haruslah melakukan upaya yang sama agar teknologi alternatif, semisal OpenBTS, diperkenankan pula menggunakan frekuensi 900 MHz untuk penelitian dan pengembangannya," imbuhnya.
Donny, dalam akun Twitter-nya, mengatakan upaya teknologi OpenBTS sebagai penyediaan alternatif telekomunikasi di daerah terisolir terhambat karena dilarang keras menggunakan frekuensi 900 MHz. Bahkan, OpenBTS malah dianggap melanggar regulasi frekuensi.
Dia memberikan catatan bahwa OpenBTS sudah dibuktikan dapat melayani kebutuhan telekomunikasi di Wamena, Papua. Sejumlah pihak, salah satunya Yayasan Air Putih, telah memakainya sebagai alat komunikasi darurat.
Praktisi IT sekaligus pegiat open source Onno W. Purbo bahkan sudah menerbitkan buku hingga mendorong sejumlah perguruan tinggi untuk memiliki laboratorium OpenBTS sebagai alat penelitian.
"Tidak ada equal treatment atas teknologi yang bisa dibangun rakyat versus teknologi yang sedang dibangun korporasi global. Khususnya dalam kemudahan mendapatkan kerja sama frekuensi," pungkasnya mengkritik kerjasama Project Loon itu.
Sumber : www.kompas.com
Senin, 02 November 2015
Ingatan bisa hilang, namun gambar mampu
menyimpan kenangan selamanya. Boleh jadi, hal itulah yang membuat orang
senang mengabadikan momen lewat kamera.
Perangkat satu ini telah memberikan arti lebih pada hidup manusia. Hari ini, tak ada satu pun obyek yang luput dari jepretannya.
Namun, tahukah Anda bahwa kamera memiliki sejarah panjang? Ia tak langsung menjadi produk yang disebut kamera digital, seperti yang sekarang digenggam banyak orang.
Kelahiran kamera berawal sebuah kotak kayu yang disebut Kamera Obscura. Gambar diproyeksikan melalui lensa atau lubang jarum. Sayangnya, hasil foto tak bisa tahan lama.
Barulah pada 1826, Joseph Nicephore Niepce, menyempurnakan kamera kayu dengan menambahkan lapisan pelat tembaga dan perak. Berpose untuk satu foto memakan waktu berjam-jam dan terlihat kabur, tetapi hasil jepretan Niepce tidak cepat pudar.
Perubahan terus terjadi hingga tercipta kamera kecil yang pas dalam genggaman. Rancangan kamera pun terus diperbarui, seperti penentuan refleks dan jenis lensa yang digunakan.
Hitungan detik
Dunia fotografi baru benar-benar melangkah maju dengan penemuan kamera Brownie oleh George Eastman. Kamera ini mengenalkan konsep snapshot dan mampu merebut hati pasar sejak 1900 sampai 1960-an.
Periode Eastman diikuti dengan kemunculan kamera compact yang memakai film 35 mm, kamera TLR, SLR, analog, hingga digital. Gambar yang dihasilkan pun membaik seiring dengan semakin modernnya kamera.
Kini, tren kamera dipegang oleh kamera ponsel pintar. Bahkan, kualitas potret dan rekam kamera smartphone pun tak kalah dibandingkan dengan model kamera lainnya.
Salah satu teknologi kamera terbaru itu adalah bawaan OPPO R7 Lite. Dengan ketajaman 13 megapiksel, kamera utama ponsel ini mampu menjepret gambar dalam hitungan 0,1 detik.
Ini berkat teknologi PDAF atau phase detection autofocus yang memungkinkan kamera mengunci gambar secara cepat dan akurat. Hasil foto pun akan jauh dari kata blur.
Tak hanya itu. OPPO R7 Lite juga membawa fitur continuous shot. Anda tinggal menekan tombol shutter, maka 20 gambar bidikan Anda bisa terpotret sekaligus dalam 3 detik.
Sumber : www.kompas.com
Senin , 02 November 2015
Perangkat satu ini telah memberikan arti lebih pada hidup manusia. Hari ini, tak ada satu pun obyek yang luput dari jepretannya.
Namun, tahukah Anda bahwa kamera memiliki sejarah panjang? Ia tak langsung menjadi produk yang disebut kamera digital, seperti yang sekarang digenggam banyak orang.
Kelahiran kamera berawal sebuah kotak kayu yang disebut Kamera Obscura. Gambar diproyeksikan melalui lensa atau lubang jarum. Sayangnya, hasil foto tak bisa tahan lama.
Barulah pada 1826, Joseph Nicephore Niepce, menyempurnakan kamera kayu dengan menambahkan lapisan pelat tembaga dan perak. Berpose untuk satu foto memakan waktu berjam-jam dan terlihat kabur, tetapi hasil jepretan Niepce tidak cepat pudar.
Perubahan terus terjadi hingga tercipta kamera kecil yang pas dalam genggaman. Rancangan kamera pun terus diperbarui, seperti penentuan refleks dan jenis lensa yang digunakan.
Hitungan detik
Dunia fotografi baru benar-benar melangkah maju dengan penemuan kamera Brownie oleh George Eastman. Kamera ini mengenalkan konsep snapshot dan mampu merebut hati pasar sejak 1900 sampai 1960-an.
Periode Eastman diikuti dengan kemunculan kamera compact yang memakai film 35 mm, kamera TLR, SLR, analog, hingga digital. Gambar yang dihasilkan pun membaik seiring dengan semakin modernnya kamera.
Kini, tren kamera dipegang oleh kamera ponsel pintar. Bahkan, kualitas potret dan rekam kamera smartphone pun tak kalah dibandingkan dengan model kamera lainnya.
Salah satu teknologi kamera terbaru itu adalah bawaan OPPO R7 Lite. Dengan ketajaman 13 megapiksel, kamera utama ponsel ini mampu menjepret gambar dalam hitungan 0,1 detik.
Ini berkat teknologi PDAF atau phase detection autofocus yang memungkinkan kamera mengunci gambar secara cepat dan akurat. Hasil foto pun akan jauh dari kata blur.
Tak hanya itu. OPPO R7 Lite juga membawa fitur continuous shot. Anda tinggal menekan tombol shutter, maka 20 gambar bidikan Anda bisa terpotret sekaligus dalam 3 detik.
Sumber : www.kompas.com
Senin , 02 November 2015
Ikan pari manta di Manta Sandy, Raja Ampat (luziemil/Youtube)
Raja Ampat - Tak cuma manusia, pari
manta juga senang membersihkan tubuh. Salah satu tempatnya adalah Manta
Sandy di Raja Ampat, yang juga menjadi spot terbaik buat traveler untuk
melihat pari manta.
Beberapa jenis hewan, termasuk ikan berukuran besar seperti pari manta, sering berkumpul di sebuah tempat khusus untuk membersihkan badan layaknya mandi. Tempat itu dikenal juga dengan istilah cleaning station. Salah satu cleaning station yang tak jarang dipenuhi pari manta ada di Raja Ampat.
"Manta Sandy itu ada di Raja Ampat utara, di Selat Dampier sana. Itu namanya cleaning station buat pari, pada ngumpul di situ dibersihkan," kata Awaludinnoer, Koordinator Bidang Monitoring dan Evaluasi The Nature Conservancy (TNC) Raja Ampat kepada detikTravel di Pulau Jaam, Raja Ampat, belum lama ini.
Di Manta Sandy, banyak ikan-ikan kecil yang bergerombol. Ikan kecil tersebut akan bekerja membersihkan badan pari manta yang datang, misalnya dengan memakan parasit yang menempel. Area Manta Sandy juga cukup luas, sejumlah ikan pari manta bisa berkumpul di sana dalam waktu bersamaan.
"Kalau untuk di Manta Sandy, 15-18 meter kedalamannya. Untuk keliling sekitar 1 km. Dulu kita pernah ketemu 30 ekor (pari manta)," tutur Ronald Mambrasar, Staf Monitoring Conservation International.
Karena banyak ikan pari manta yang sering berkumpul, Manta Sandy pun menjadi salah satu tempat diving populer untuk turis yang penasaran ingin melihat hewan tersebut secara langsung. Waktu terbaik untuk ke Manta Sandy sekitar bulan September hingga Februari.
"Untuk musimnya dari bulan September sampe bulan Februari selalu ada dan setiap hari pasti ada. Kalau untuk melihat jarak dekat ya diving," jelas Ronald.
Bagi yang belum punya sertifikat diving, bisa mencoba melihat pari manta di Manta Sandy dari jauh dengan snorkeling. Manta Sandy memang berada di kedalaman 15-18 meter, tapi karena perairan sekitar cukup jernih, jarak pandangnya bisa mencapai 30 meter.
Beberapa jenis hewan, termasuk ikan berukuran besar seperti pari manta, sering berkumpul di sebuah tempat khusus untuk membersihkan badan layaknya mandi. Tempat itu dikenal juga dengan istilah cleaning station. Salah satu cleaning station yang tak jarang dipenuhi pari manta ada di Raja Ampat.
"Manta Sandy itu ada di Raja Ampat utara, di Selat Dampier sana. Itu namanya cleaning station buat pari, pada ngumpul di situ dibersihkan," kata Awaludinnoer, Koordinator Bidang Monitoring dan Evaluasi The Nature Conservancy (TNC) Raja Ampat kepada detikTravel di Pulau Jaam, Raja Ampat, belum lama ini.
Di Manta Sandy, banyak ikan-ikan kecil yang bergerombol. Ikan kecil tersebut akan bekerja membersihkan badan pari manta yang datang, misalnya dengan memakan parasit yang menempel. Area Manta Sandy juga cukup luas, sejumlah ikan pari manta bisa berkumpul di sana dalam waktu bersamaan.
"Kalau untuk di Manta Sandy, 15-18 meter kedalamannya. Untuk keliling sekitar 1 km. Dulu kita pernah ketemu 30 ekor (pari manta)," tutur Ronald Mambrasar, Staf Monitoring Conservation International.
Karena banyak ikan pari manta yang sering berkumpul, Manta Sandy pun menjadi salah satu tempat diving populer untuk turis yang penasaran ingin melihat hewan tersebut secara langsung. Waktu terbaik untuk ke Manta Sandy sekitar bulan September hingga Februari.
"Untuk musimnya dari bulan September sampe bulan Februari selalu ada dan setiap hari pasti ada. Kalau untuk melihat jarak dekat ya diving," jelas Ronald.
Bagi yang belum punya sertifikat diving, bisa mencoba melihat pari manta di Manta Sandy dari jauh dengan snorkeling. Manta Sandy memang berada di kedalaman 15-18 meter, tapi karena perairan sekitar cukup jernih, jarak pandangnya bisa mencapai 30 meter.
Sumber : detik.com
Senin, 02 November 2015